Tim Van Damme Pakde Sulas

Me

Blog

Apakah Kamu,Aku, Kita Sudah Demikian Miskin?

berebut zakat Mas Gareng sedang asyik menonton acara tipi yang sangat dia gandrungi, tiba-tba “ach……..iklan lagi”, gumannya, rupa tokoh kita ini tidak menyukai iklan, karena iklan dianggap merusak mood-nya.

Kemudian dengan tangkasnya tangan Mas Gareng mengambil remote tipi di sebelahnya, dan dengan cekatan pula dia memindah channel sekenanya saja.

Rupanya pada channel yang tidak disengaja dipilih ini sedang meyiarkan  berita,mulanya dia tidak begitu memperhatikan berita yang disampaikan, dia hanya lebih memperhatikan pembaca beritanya maklum, yang baca berita cewek kinyis-kinyis.

Dia mulai menyimak dengan seksama berita tersebut, ketika diberikan tentang jatuhnya korban. Dia tiba-tiba  menitikkan air matanya, rupanya berita tersebut membuat hatinya bersedih dan bergetar bulu romanya.

Rupanya berita yang sedang disimaknya adalah kisruhnya pembagian daging kurban di Masjid Istiqlal Jakarta. dimana diberitakan bagaimana mereka sudah datang mengantri sejak pukul 02 malam, kemudian saling berdesakan berebut masuk ke tempat panitia, mereka yang antri tersebut ada anak-anak, dan juga orang yang sudah lanjut usia.

“Apakah sudah demikian miskinnya rakyat negeri ini”, gumannya lirih. “ Mengapa kita selalu berebut, untuk memperebutkan suatu barang yang nilainya tidak seberapa, hanya Rp.20.000 atau hanya Rp.50.000. dan mereka rela mengorbankan nyawanya”, gumannya lagi, dadanya serasa sesak menyaksikan berita tersebut.

“Ini  sudah yang ke sekian kalinya peristiwa yang serupa itu terjadi, mengapa mereka tidak juga belajar dari pengalaman yang pernah terjadi pada dirinya dan yang pernah terjadi pada orang lain”  Mas Gareng terus berguman.

“ Mereka harusnya berkaca pada peristiwa ‘pembagian zakat pasuruan’ atau ‘pembagian sedekah gudang garam Kediri’ dan tempat lain yang memakan korban puluhan nyawa manusia. Mengapa pula mereka nekat berbuat demikian” desahnya.

“ Ya Alloh, berilah rejeki yang berlimpah pada bangsa ini, dan janganlah engkau jadikan bangsa ini menjadi bangsa bangsa yang miskin, curahkanlah rejekimu baik yang berasal dari langit dan bumi, sehingga bangsa ini menjadi bangsa yang sejahtera, amin..amin..amin “ doa Gareng dalam hati.

Rupanya duka Mas Gareng sangat mendalam menyaksikan kesengsaraan bangsa ini, sampai-sampai pembaca berita sudah tidak lagi tampak pada layar kaca, tetapi pandangannya masih menatap ke arah tipinya dengan pandangan yang kosong.

0 comments :

Post a Comment