Tim Van Damme Pakde Sulas

Me

Blog

Pehaka

Saat menulis ini, hati penulis sudah tenang, bagai riak riak kecil yang tak berarti menggoyang seonggok rumput di pinggir sungai. Badai telah berlalu, semoga badai tidak datang lagi.

Beberapa hari yang lalu. Bagai petir menyambar disiang bolong yang tengah terik, tiada awan tiada mendung apalagi hujan, tiba tiba petir menggelegar, aku benar benar shok.

Kami tiba tiba dikumpulkan oleh pimpinan cabang dikarenakan ada manajer HRD dari kantor pusat akan datang, tentu ada hal-hal yang perlu diketahui oleh para karyawan.

Kami bertanya tanya dalam hati, informasi apakah yang dibawa sang manajer. Tepat pukul sebelas siang sang manajer datang. Sang manajer mengungkapkan kondisi perusahaan sang  manajer kemudian mengungkapkan maksud kedatangannya ke kantor cabang.

Pehaka, itulah kata yang singkat yang membuat kami semua shok. Sang manajer bilang bahwa pehaka akan dilaksanakan pada bulan depan.  Sekarang tanggal dua puluh lima, artinya tentu pehaka akan dilaksanakan seminggu lagi.

pada sesi tanya jawab, penulis lebih banyak diam saja, penulis benar benar shok. Penulis merasa belum siap untuk menerima keputusan tersebut. pikiran penulis terbayang pada istri dan anakku, juga belum terbesit apa yang akan penulis lakukan selanjutnya. Pehaka bukanlah sesuatu yang kami harapkan karena rata rata sudah berusia tua , tentu akan sangat sulit mencari kerja ditempat lain.

Penulis mungkin termasuk golongan orang yang cengeng, saat menceritakan apa yang terjadi pada istrinya, aku hampir terisak (baru hampir loh, jadi belum menangis).Istriku sangat terkejut dengan khabar yang aku sampaikan, dia juga diam dan pucat pasi.

Malam harinya kami membicarakan langkah selanjutnya dengan istri. kami sepakat untuk membuka warung kembali, karena sebelumnya kari memang pernah membuka warung, karena renovasi rumah akhirnnya warung kami tutup karena kehabisan modal.  Penulis akan mencoba memcari kerja kembali.

Detik detik menunggu saat di pehaka sangat menegangkan. Disaat yang sama  penulis  menghubungi beberapa kolega untuk menanyakan kemungkinan penulis bergabung dengan mereka, tetapi semua belum memberikan respon seperti apa yang aku harapkan.

Akhirnya datang juga hari untuk pehaka ini. Tapi aku agak heran juga karena sang manager personalia dari pusat juga ditemani oleh HRD perusahaan lain, walaupun itu masih satu holding.

Satu persatu kami menandatangani pesetujuan pemutusan hubungan kerja sama. Saat menandatangai persetujuan tersebut, sang manajer memberitahu penulis agar penulis jangan meninggalkan tempat dulu, karena masih ada yang ingin dibicarakan.

Apa gerangan yang ingin dibicarakan, aku bertanya dalam hati, karena semua kewajiban penulis sudah selesai. Mungkinkah ada yang belum aku selesaikan.

Setelah semua pulang, penulis dipersilahkan masuk ruangan personalia, ternyata disana juga ada sang manager bersama HRD perusahaan  lain tersebut. Tanda basa basi lagi sang HRD tersebut menawari sebuah pekerjaan buat penulis. Tentu tanpa berpikir panjang penulis menerima tawarannya. Buat penulus  penawaran itu adalah sebuah  berkah, sangat tidak pantas bila penulis menolaknya, walaupun  sekedar berpura-pura untuk mempertimkannya.

Ternyata yang mendapat tawaran kerja lagi bukan hanya penulis saja, ada beberapa rekan penulis yang mendapat tawaran yang sama.

Semoga semua ini menjadi berkah bagi penulis.

11 comments :

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  2. alhamdulillah domg Pak De, walaupun dapat PHK tapi langsung ada gantinya, artinya Pak De Sulas mempunyai prestasi sehingga atasan mempertimbangkan untuk menawari sebuah pekerjaan lain :)

    ReplyDelete
  3. Selamat Pakde untuk pekerjaan barunya .. semoga sukses dan barokah ..
    Salam kenal y pakde :D
    diskon belanja

    ReplyDelete
  4. ketegangan itu tak rasakan juga, mungkin sama dengan yang dirasakan saat pak admin bercerita di paragraf satu dan dua, begitu di paragraf akhir, saya sampe bergumam, ALhamdulillah, ternyata justru dapet kerjaan baru, gajinya juga jadi baru juga deh
    selamat yah

    ReplyDelete
  5. intinya terus berjuang,,,hidup masih panjang,,walaupun pekerjaan suk=lit, taopi kita harus pintar membaca situasi agara tidak kehilangan arah dan tujuan

    ReplyDelete