“Bu, sepulang kerja, aku langsung ke rumah Emak” Cak Gendon memberi tahunya istrinya, Ning Cempluk, lewat hapenya yang jadul.
“Ya, Cak, sampean nati berbuka dimana?”, tanya Ning Cempluk
“Aku berbuka di rumah saja, jangan lupa kolak pisangnya ya ,”jawab Cak Gendon.
“Oke Boss,” jawab Ning Cempluk dengan nada bercanda.
Cak Gendon sepulang kantor berniat menjenguk emaknya , karena emaknya sedang sakit, mungkin karena usianya sudah sepuh, sehingga Emak Cak Gendon sering sakit-sakitan. Sudah beberapa waktu ibunya menderita sakit.
…ooOOooo..
Sepulang kerja Cak Gendon langsung mampir ke “istana buah”, sebuatan untuk tempat yang menjual buah-buahan, karena disana dijual berbagai macam buah dengan kualitas yang bagus. Cak Gendon tentu ingin membeli buah-buahan yang terbagus buat emaknya tercinta. Kali ini dia membeli buah anggur, yang warnanya merah merona dan segar.
Sesampai dirumah emaknya, Cak Gendon langsung menuju kamar emaknya. “Assalamu’alaikum” dia sambil mengetuk pintu kamar emaknya.
“Waalaikum salam warohmatullohi wa barakatuh” terdengar sahutan emaknya dari dalam “ Masuk saja Le, pintunya tidak di kunci”
Cak Gendon kemudian masuk kamar, selanjutnya dia bersalaman dan mencium pipi sang Emak, sambil berbisik dia berkata “ Bagaimana Mak, apakah sudah lebih baik,?”
“Alhamdulillah Le, kesehatan Emak sudah lebih baik” terang emaknya.
“Emak puasa ?” Tanya Cak Gendon pada sang emak.
“Tidak Le, dokter belum membolehkan emak berpuasa” jawabnya emaknya.
“ Hari ini Gendon bawakan buah kegemaran Emak, anggur” kata Cak Gendon.
Sambil terus berbincang bincang, Cak Gendon mengupas kulit anggur yang kemudian menyuapkannya ke mulut emaknya. Dilihat oleh Cak Gendon betapa berseri-serinya aura wajah sang emak, mungkin ibunya sangat bahagia karena bertemu dengan putra sulungnya ini.
Karena perbincangan dengan emaknya semakin gayeng, tak terasa setelah menyuapkan anggur kemulut ibunya , Cak Gendon juga dengan nikmatnya mengunyah buah anggur, sampai habis beberapa butir anggur. Uwih…nikmatnya kira kira demikian dalam hati Cak Gendon.
Setelah agak lama, tiba tiba emak Cak Gendon berhenti mengunyah buah anggurnya, matanya menatap tajam pada putranya, Cak Gendon, sepertinya ada sesuatu ,perasaan penasaran di dalam hatinya.
“Ada apa Mak?, apa buahnya tidak manis?, kalau menurut saya, buahnya manis dan segar,” Tanya Cak Gendon pada emaknya.
“Apakah kamu tidak puasa Le?, kenapa kamu tidak puasa? Sejak kapan kamu tidak puasa di bulan Ramadhan? Tiba –tiba ibunya memberondong petanyaan pada Cak gendon.
“Masya Alloh, aku lupa, aku puasa Mak, aku tidak pernah sekalipun meninggalkan puasa Ramadhan” Cak Gendon geragapan, kaget bukan kepalang begitu dia ingat kalau dia sebenarnya sedang puasa.
“Alhamdulillah, jika kamu sedang berpuasa Le, itu arinya kamu telah mendapat rejeki dari Alloh, lanjutkan puasamu, jangan kamu batalkan, karena lupa kamu adalah kehendak dari Alloh.” Kata emaknya dengan wajah berseri-seri.
Setelah agak lama bercengkerama dengan emaknya, Cak Gendon kemudian meminta ijin pada ibunya untuk pulang ke rumahnya sendiri.
Lupa tapi sudah dapat 2 gelas es dawet, ..... hm..... berkah banget :D
ReplyDeleteSalam hangat serta jabat erat selalu dari Tabanan
lupa membawa rizki...walau sesaat...
ReplyDeletesalam pakde ^_^
salam sahabat
ReplyDeletejangan dipermasalahn sebuah LUPA karena itu juga berkah dari Allah tapi kalau sengaja lupa inilah yang harus dihindari
unuik juga percakapannya Pakde
itu nama nya Rezeki nomplok pa' de' he..he,He
ReplyDeleteIni namanya lupa yang indah sekali..
ReplyDeletehahaha sudah dapat pahala dapat rejeki lagi tuh namanya Pakdhe..
ReplyDeleteoh ya sekarang dah jam 1:37 nih
sahurr..sahuur pakdhe Sulas...
wah, aku tadi malah niat mbatalin malah jadi batal...
ReplyDeletehahaha..cak gendon iki ono-ono wae, tapi bener2 dapet rejeki yg ndak disangka-sangka, anggur merah merona dan segar pula
ReplyDeletesalam dari malang
Hehehe,,,,bener juga tuh namanya lupa ya gak apa²...
ReplyDeletesaking asyiknya cerita jadi lupa, tapi ga apa
ReplyDeletehalah..jan klalen tenan..padahal wis ngombe..3 gelas yo..dhe..wkk.wkk..
ReplyDeletesaya belum pernah ngalami yang begitu seumur-umur pakde.
ReplyDeleteAlhamdulillah dapat rejeki 2 gelas dawet...
ReplyDeletekrn berbakti pada ibu, Allah beri rezeki melalui anggur :D
ReplyDeleteSalam
ReplyDeleteHmm, ucap alhamdulillah aja deh setelah baca keseluruhan cerita pakde Sulas.. *unik
Salam kawan
ha ha kok bisa sampai lupa itu
ReplyDeletenamanya juga lupa, mau bagaimana lagi, asal jangan pura-pura lupa saja.. hehe
ReplyDeleteNuwun Pakde
orang lupa gak ada hukumnya, kecuali lalai.
ReplyDeleteaku juga lupa di hari pertama puasa hiks.
salam kenal Pak De
Dalam posisi seperti ini, beruntunglah bagi orang yang lupa, apalgi sampai kenyang :D
ReplyDeletenamanya juga rejeki, ya dinikmati saja
ReplyDeleterejekine cak gendon iki...hehe
ReplyDelete