Tim Van Damme Pakde Sulas

Me

Blog

Update Status

Benarlah adanya bila ada pendapat yang mengatakan bahwa pembaca adalah raja. Tanpa pembaca apalah artinya sebuah tulisan yang bagus dan bermutu.

Pembaca haruslah selalu dilayani semua kemauannya, pembaca harus dibuat bahagia, pembaca harus dibuat senang. Jadi apapun yang kita tulis haruslah selalu menyenangkan pembaca, apapun yang yang kita tulis harus selalu “diharap” dan “ditunggu” oleh pembaca. Sebisa mungkin tulisan kita adalah sebagai candu bagi pembaca.

Tetapi pernahkah Anda menemui seorang pembaca yang  bego?. Bila  pernah, tentu Anda akan merasa dibuat kesal olehnya.

Pernah suatu ketika cak Nono posting sebuah artikel. Posting dari Cak Nono ditautkan pada media sosial yang dimilikinya, dengan harapan blog yang dia miliki akan lebih dikenal khalayak, paling tidak dikenal oleh sahabat sahabat di link-nya.

Ternyata apa yang dilakukan cak Nono adalah cara yang manjur untuk memperenalkan blog yang dimilikinya.

Tentunya respon dari pembacanya juga bermacam-macam, bahkan pengetahuan dari pembaca pun bermacam -macam pula.

Ada sebuah cerita lucu bagaimana interaksi antara pembaca dan cak Nono. Kisah ini sempat  membuat cak Nono sedikit jengkel dengan  pembacanya.

“Apa itu?”, sebuah komentar yang muncul menanggapi update status cak Nono di media sosial yang dimiliki Cak Nono.

“Tak tahulah, Bu”, Cak Nono mencoba menjawab dengan santai pertanyaan dan komentar dari pembacaya.

“Tulisan kok gak jelas”, dibalasnya  jawaban cak Nono sang  pembaca., cak Nono sepertinya mulai kesal pada pembacanya , karena sudah merasa diremehkan oleh pembacanya.

“Tentu saja tidak jelas, karena Anda belum membacanya belum tuntas”, cak Nono mencoba bersabar meladeni komentar si pembaca.

“Apa yang harus dibaca? tulisan kamu cuma secuil kalimat saja”, balas si pembaca.

“Secuil kalimat? maksud Anda apa?” tanya cak Nono pada pembacanya.

Kemudian si pembaca mengutip kalimat pertama yang belum  selesai pada paragrap pertama posting cak Nono. “Tulisan seperti itukah yang Anda suruh kami untuk membacanya?”, si pembaca menyampaikan ketidak sukaannya.

“Loh  itukan baru kalimat pertama pada paragraf pertama artkel”, jawab cak Nono, atas komplain pembacanya.

“Bukankah cuma itu ‘update status’ Anda?” kata si pembaca.

“Hahh....???.”, cak Nono terperangah

“Maksud Anda, Anda hanya membaca secuil penggalan kalimat yang ada di update status saya?” cak Nono bertanya untuk meyakinkan apa yang telah dibaca oleh sang pembaca.

“Betul, memangnya kenapa?”, tanya si pembaca upde status facebook cak Nono.

“Maaf, apakah anda baru memiliki account facebook?”, tanya cak Nono.

“Betul, kenapa?, jawab si pembaca.

“Anda seharusnya ‘klik’, tautan yang sampean baca itu, baru sampean bisa membaca seluruh  posting yang ada di blog saya”, cak Nono menjelaskan apa yang harus dilakukan oleh pembaca, agar memperoleh informasi tentang tautan, yang ada pada update status pada media sosial.

Dalam hati cak Nono ketawa ngakak, ketika mengetahui duduk permasalahannya, ternyata orang yang berkomentar di facebooknya adalah seorang pemula, yang belum tahu apa yang harus dilakukan untuk membaca sebuah tautan di media sosial.

0 comments :

Post a Comment