Tim Van Damme Pakde Sulas

Me

Blog

Salah Alamat

“Bu, aku berangkat”, pamit Cak Nono pada istrinya.

“Ya, ayah, hati hati ya”. jawab sang istri.

“Kemana Yah?’, tiba tiba terdengar suara seoarang anak berusia belasan tahun bertanya.

Rupanya putra Cak Nono, sedang menuruni tangga , dia rupanya tidak tahu kemana ayahnya akan pergi.

“Ayahmu mau menemui kawan lamanya”,  Ibunya memmberi tahu.

“Ketemuan dimana Yah?”, tanya putranya lagi.

“Di coffee shop nak, kamu mau ikut kah?, jawab pakde Cak Nono, juga menawarkan putranya umtuk ikut serta.

“ Ah, enggak Yah, aku juga lagi ada PR, hati hati ya Yah” timpal putranya.

Jam dinding menunjukkan waktu sudah pukul 6 malam, segera Cak Nono memacu motornya. Cuaca sedang bersahabat, hari ini cuaca cerah, Cak Nono tidak perlu takut kehujanan. Tidak sampai setengah jam perjalanan sampailah pada tempat yang dituju.

Tiba tiba Cak Nono merasa bimbang sewaktu akan melewati pos penjagaan hotel, dibacanya tulisan didepannya “Hotel Mercure”. Semakin bimbang hati Cak Nono,” Loh hotel ini apa sudah berganti nama?, dalam hati nya bertanya-tanya. “Perasaan tempat ketemuannyadihotel.

Turunlah Cak Nono dari motornya, kemudian dia mendekati seorang security di dekatnya.

“Maaf pak, apakah hotel ini namanya Hotel Elmi? Cak Nono bertanya.

“Bukan pak, hatel ini namaya Mercure” jawab security, memandang dengan heran.

“Kalo Hotel Elmi dimana? pakde Gendut berusaha bertanya.

“ Maaf pak, saya tidak tahu, karena saya orang baru disini”. jawab security itu. Cak Nono tidak berusaha bertanya lagi, percuma saja, karena dia juga tidak akan tahu.

“Maaf pak, saya telah salah alamat” Cak Nono undur diri, tetapi dalam hatinya memang hotel ini yang dikasud kawannya, karena security tadi orang baru, dia tidak tahu kalau hotel ini dulunya bernama hotel Elmi.

Tak jauh dari security, tampaklah seorang bapak bapak yang sedang duduk diatas motornya diluar pagar hotel, kelihatannya sedang menunggu seseorang di hotel itu juga.
Cak Nono mendekat ke orang tersebut, “ Maaf Pak, boleh saya bertanya?”

“Monggo Pak, bertanya apa?”, orang tersebut mempersilahkan , sambil tersenyum ramah.

“Apakah hotel ini namanya Hotel Elmi?” Tanya Ca Nono padanya.

“Bukan pak, ini bukan hotel Elmi”. terangnya, orang tersebut seperti mengingat ingat sesuatu.

“Kalau Hotel Elmi, dimana ya ?”  Cak Nono lanjut bertanya.

“Kalau tidak salah dekat Tunjungan Plaza belok kanan Pak”. orang tersebut menjelaskan , tapi sepertinya tidak begitu yakin.

“ Matur suwun Pak, ngapunten ngrepotaken” kata Cak Nono pada orang tersebut.

“Mboten nopo-nopo Pak” jawab orang tersebut, masih dengan tersenyum ramah.

Cak Nono merasa seperti orang paling bodoh, masa di kota sendiri tidak tahu dimana lokasi hotel yang sudah demikian ternama.

“Waalahhh bodohnya aku, kenapa aku tidak nelpon  dia saja, dimana lokasinya”, Cak Nono seperti merasa tersadar dari kebodohannya.

“Hallo Cak, kita ketemuan dimana? Tanya Cak Nono pada kawan yang akan ditemuinya, seolah olah lupa tempat pertemuannya.

“Kita ketemu di coffeeshop Hotel Elmi saja Cak , jalan pangsud , lokasinya dekat bambu runcing” jawab kawan Ca Nono diseberang telpon.

“Nahhh ini info yang kutunggu tunggu” kata hati Cak Nono, sambil senyum.
“Siapppp aku meluncur kesana”. Kata Cak Nono dengan senyum mengembang, karena dia sudah tahu ancar ancar tempatnya, seperi yang disebutkan oleh kawannya.

“Untung lokasinya tidak jauh dari sini” berkata Cak Nono dalam hati, dan memang hanya sekitar sepuluh menit Cak Nono sudah sampai disana.

0 comments :

Post a Comment