Tim Van Damme Pakde Sulas

Me

Blog

Modus petugas pengisi bbm

Woww…antreannya panjang sekali. karena aku sangat butuh, ya terpaksa aku harus rela berantre-antre ria he he he. Aku sedang dalam pejalanan pulang ke rumah setelah seharian jalan – jalan dengan istri dan anakku, ini bener –bener jalan-jalan bukan jajan-jajan ataupun beli-beli he he he….

Akhirnya tiba juga giliranku. “Dua liter mas” kataku pada petugas pengisi bbm, kemudian aku berikan uang limapuluhan ribu. Setelah selesai mengisi bbm motorku agak kumajukan, untuk memberi tempat pada motor yang ada dibelakang untuk mengisi bbm.

Setelah menutup tutup tanki, segera istri dan anakku naik motor dan… brrrrrrr…aku segera ngacir dari stasiun pengisian bbm.

Malam harinya saat nonton tv, tiba –tiba aku ingat bila saat membeli bbm tadi belum diberi uang kembaliannya. Aku jadi cengar – cengir sendiri seperti orang yang lagi salting.

“Kenapa Yah,kok senyum-senyum sendiri”, tiba-tiba anakku mengagetkanku.

“Ah, enggak , ituloh  lucu sekali” jawabku sambil mendongakkan wajahku mengarah ke arah tv. Aku tidak mengatakan hal yang sebenarnya pada anakku

“Iya Yah, memang lucu sekali dia itu” anakku mengiyakan.

Sebenarnya yang membuat aku cengar –cengir itu bukan acara tv, tetapi karena teringat perilaku petugas stasiun bbm tadi. Seharusnya saat aku akan meninggalkannya tadi dia mengingatkan aku bila uang kembaliannya belum diberikan, atau memanggil aku jika aku sudah terlanjur menstater motorku.

Tapi dia tidak melakukannya, sepertinya dia sengaja membiarkanan orang lupa dan tidak meminta uang kembaliannya

Mungkin ini sebuah modus untuk mendapatkan keuntungan pribadi, dengan mengharapkan orang lupa atas uang kembaliannya.

Boleh juga tuh aksinya.

2 comments :

  1. Ya mungkin juga petugas BBM nya mikir yang pemotornya mengikhlaskan kembaliannya :)

    apa kabar pakde.. udah lama enggak blogwalking .. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. mungkin begitu.

      iya Mas,lama kagak blogwalking karena tuntutun pekerjaan ( sok sibuk he he he)

      Delete