Tim Van Damme Pakde Sulas

Me

Blog

Eh...ternyata



Hari itu waktu menunjukkan  sekitar pukul setengan lima sore, jadi hari masih sangat terang. Aku sedang asyik duduk santai di ujung gang bersama teman teman sebaya.

Dari jauh nampak  seorang gadis bergaun merah berjalan menuju ke arah kami. Kami bertanya tanya  siapa dia gerangan. Kami sengaja menanti dia berjalan agak lebih dekat, agar kami tahu siapa dia.

Setelah dia lebih dekat , kami bisa melihat lebih jelas. Gadis itu mungkin tidak terlalu cantik, tapi sungguh sedap dipandang mata. Gaya berdandannya agak sedikit mencolok sehingga menarik perhatian. Usianya mungkin  sedikit lebih tua dari kami.

Ketika lebih dekat, gadis itu  menebar senyumnya yang menawan, jantungku berdegub kencang ketika dia memandang ke arahku. Deg ..deg srrrr  begitulah. Rupanya gadis sangat ramah, hal itu dibuktikan dia tersenyum kepada kami.

Aku merasa pernah megenal atau paling tidak pernah bertemu dengan gadis itu. Tapi aku tidak tahu pasti, apakah aku memang benar-benar mengenalnya atau sekedar ilusi. Ketika gadis itu sudah berlalu dari kami, aku masih tercenung, mengingat-ingat siapakah dia.

Teman teman menggoda aku dengan mengolok-olol sok kenal, aku  hanya tersenyum kecut menanggapinya. Tapi aku yakin pasti aku pernah bertemu dengannya sebelum ini.

Ketika hari sudah mulai gelap kami segera pulang ke rumah masing masing. Saat akan masuk rumah aku mendengar orang yang sedang bercakap-cakap di ruang tamu. Aku hanya mengenal suara salah seorang saja sedang yang lain aku tidak mengenal suaranya.
Salah satu yang aku kenal itu suara kakak sepupuku.

Setelah  mengucap salam, aku segera masuk rumah. Betapa terkejutnya aku ternyata yang sedang berbincang bincang dengan kakak  sepupuku adalah gadis yang kami temui di ujung gang tadi. Ternyata dia adalah pacar kakak sepupuku. Sekarang aku baru ingat bila beberapa waktu yang lalu aku pernah diajak oleh kakak sepupuku bertandang ke rumah pacarnya.

0 comments :

Post a Comment