Tim Van Damme Pakde Sulas

Me

Blog

Penjara Menyadarkanku

Statue erected to celebrate the inclusion of W...Image via Wikipedia




Saya ini preman", ucapnya pertamakali. Keluar masuk penjara sudah menjadi bagian hidup Gombes. Pertama kali masuk penjara, saat terkena kasus mengedarkan dan menggunakan pil koplo yang sudah dikenalya sejak kelas 3 SD. Menginjak dewasa, ketagihannya pada NAPSA dan minuman keras tak terbendung lagi.
" Saya sudah pernah mencoba semuanya, sampai sampai saya pernah panaroid, badan sakit semua", akunya.

Bilik penjara tak membuatnya juga jera, kehidupan hitam begitu lekat dalam hidupnya, sampai sampai rekan sejawatnya menyebutnya 'Yakuza'. Sebab dirinya tak segan segan melukai korban yang melawannya. Kehidupan malam, minum,narkoba, menjadi rutinitas seusai menjalankan aksi jahatnya dengan merampok atau mencuri. Bahkan aksi ini tidak hanya di Jawa, tapi sudah meliputi Bali, NTT, Jakarta sampai Batam semuanya sudah pernah dijalaninya.

Aksinya sampai membuat polisi geregetan, Ia mengaku, pernahhampir ditembak kakinya di pesisir pantai Surabaya saat ditangkap jika tidak mau menebus penangkapannya ini dengan sejumlah uang. " Akhirnya, saya minta orang tua menebusnya, dan kaki saya tidak jadi ditembak." Tapi sebelumnya ia sudah dihajar babak belur, bahkan jari kelingking kirinya patah akibat dihajar polisi.

Terakhir saat dirinya merampas sepeda motor seseorang di Surabaya, namun korban melawan sehingga senjata pedang yang selalu dibawa kemanapun ia pergi merengut nyawa pemilik motor tersebut. akibat perbuatan ini ia harus dihukum 6 tahun penjara.

dia mengaku sesungguhnya penjara itu tidah enak, tetapi dia juga heran mengapa dirinya sampai 7-8 kali masuk penjara.

Disinilah titik tolak dalam hidupnya, " selama dipenjara saya diajari berbagai cara menbuat kerajinan yang nantinya dapat dijual, dan diberi bimbingan oleh ketua lapas, juga ikut shalat berjama'ah." urrainya panjang lebar.

Gombes benar-benar insyaf setelah bebas dari Lapas. Kini bersama istrinya, setiap minggu ia ikut pengajian di kampungnya dan ikut aktif dalam kegiatan berantas narkoba di posko NAGABONAR ( Taruna Ganyang dan Bongkar Narkoba) Surabaya.





Reblog this post [with Zemanta]

9 comments :

  1. ada omongan mengatakan .... lebih baik jadi mantan bandit daripada mantan kyai ....

    ReplyDelete
  2. hidAYAH TELAH DI DAPATKAN OLEH SEORANG PREMAN DI BALIK JERUJI SEL.SEMOGA TETAP ISTIQOMAHH...

    ReplyDelete
  3. Preman yang Insyaf.....semoga semua preman yang ada (apalagi preman krah putih) pada Insyaf dan bertobat.

    ReplyDelete
  4. boleh-boleh kayak di film-film,,preman insap....hehe

    ReplyDelete
  5. Wahhh...keren ceritanya...
    ga semua preman hatinya batu...
    mereka tetap manusia, bisa berubah...justru jika mereka berubah,pasti melakukannya dg total...
    thanx ceritanya...info yg sangat menarik...

    ReplyDelete
  6. Tidak semua laki-laki... kata Basofi Sudirman.
    Kalo yang ini tidak semua preman brengsek. Salut,Gombes.

    ReplyDelete
  7. Selamat siang, besar harapan kami untuk mengundang sahabat ikut berpartisipasi komentar di blog kami yang baru... komentar anda berharga bagi kami... di sini

    ReplyDelete
  8. lebih baik mantan preman dari pada mantan ustad yo bung pakde...

    ReplyDelete