Wowww….gila banget tuh judul posting kali ini. Maaf kawan jika Anda semua tersinggung dengan judul di atas.
Sebenarnya aku tidak bermaksud untuk mengatakan bahwa aku adalah yang paling benar, aku cuma ingin mengungkapkan rasa kegemasanku dengan situasi yang berkembang kini.
Lihatlah di sana, gonjang –ganjing DKI, para legislative dan eksekutive, mereka saling bersilang pendapat, mereka saling klaim bahwa mereka yang paling benar. mereka saling kritik dan menyalahkan seolah lawan mereka tidak sedikitpun ada benarnya.
Juga disana, para politikus “A” dan “B”, mereka satu rumah, satu instutusi, mereka saling berebut legimitasi atas kelompaknya, dibawalah ke pengadilan, ehh…. begitu juga mereka masih tidak terima, masih juga mengklaim bahwa dirinya yang paling sah. Akulah yang benar.
Yang ini malah kebangetan, sudah jelas-jelas tertangkap tangan dan bukti juga di depan mata dan dinyatakan sebagai tersangka, masih juga berkelit, mereka mengatakan bahwa yang menetapkan tersangka adalah pihak yang salah, bahkan mereka bersama-sama menggugat. Unik bukan. Mereka merasa tidak bersalah dengan mengajukan berbagai alibi.
Gonjang ganjing di negeri ini seolah tiada hentinya. Antara kementerian dan organisasi massa dan kemasyarakan saling klaim.Yang lucu, organisasi tersebut masih menyusu ataupun mengharapkan dana dari pemerintah untuk kelangsungan hudupnya, tapi mereka tidak mau diatur pemerintah dengan alasan tidak mau diintervensi oleh pihak lain, apa kagak kebliger tuh.
Intinya, mereka mengklaim bahwa dirinya adalah yang paling benar, tidak ada kebenaran selain yang datang dari dirinya dan kelompoknya.
itulah yang membuat miris hati
ReplyDeletePusing juga melihat keadaan sekarang ini..
ReplyDeletemumet...mumet
Deletemenyedihkan hampir semuanya merasa benar, lantas siapa yang salah? pasti rakyat. udah salah jadi korban pula
ReplyDeletemasalahnya tidak ada yang mengaku salah, semua mengaku benar
DeleteSetelah episode cicak dan buaya berlanjut pada jilid dua, sekrang muncul lagi PSSI dengan Kemenpora. Setelah ini apa lagi, sampai kapan rakyat jadi penonton?
ReplyDeletemungkin sampai para penguasa sadar diri
Deletesemua tak mengaahkan kekuasaan pada jaman Ratu Shima dari Kerajaan Kalingga. Pada saat itu tak ada pemberontakan, tak ada maling. Bahkan emas yang terjatuh di tanah pun tak ada yang mengambilnya.
ReplyDeleteHal itu manandakan betapa makmurnya kerajaan tersebut. Indonesia kapan bisa seperti itu?
entahlah....mungkin itu hanya sebuah impian, bila penguasa masih bermental korup
Deletekita kudu kerja keras kayaknya pakde agar generasi muda tak menyontoh mereka
ReplyDeletekita harus menyiapkan mental mereka agar tidak terkontaminasi sikap korup mereka
Deletemungkin dunia sudah di akhir zaman pakdhe
ReplyDeletemungkin juga begitu
Deletekalau masalah silang pendapat dalam parlemen itu udah biasa....yang gak biasa adalah mengakui namun cenderung merasa benar sendiri dan paling benar.
ReplyDeletemakanya kita harus bisa membuat kebenaran sendiri berdasarkan agama dan hati nurani.
karena kebenaran sejati hanya milik Tuhan, dan kita harus mengikuti apa yang telah tertulis dalam "kitabNya"
Deleteentri yang bisa memerlukan pengertian yang mendalam..
ReplyDeleteintinya kita harus menghilangkan semua ego dalam mensikapi sesuatu
Delete