Aku pulang satu jam lebih awal, karena memang sudah menjadi tradisi ditempat kami bekerja, dimana karyawannya dipulangkan satu jam lebih awal pada bulan Ramadhan. Aku segera menuju pasar buah, untuk membeli buah untuk ibuku tercinta. Ya, ibuku sedang sakit.
Sebenarnya aku memang tidak biasa membeli buah-buahan, karena yang biasa membeli buah di pasar adalah ibuku. Jadi tidak ada tawar menawar harga he he he
Sengaja aku membeli buah anggur, karena buah anggur adalah buah kesukaan ibuku. Aku pilih buah anngur yang besar-besar, yang tampaknya sangat segar dan menggugah selera untuk melahapnya. Hemm aku menelan ludah sendiri, karena membayangkan ibuku dengan wajah gembira dan lahap memakan buah anggur yang aku beli. Aku tidak bisa mencicipi buah anggur yang aku beli, bukan karena aku tidak suka, tetapi karena sedang menunaikan puasa bulan ramadhan.
Sampai di rumah segera kuparkir motor bututku. Setelah mengucap salam segera aku menaruh buah anggur itu di atas meja, kemudian aku menuju ke kamar mandi untuk mencuci kaki dan tangan. Yupp…selesai sudah.
Setelah selesai cuci kaki dan tangan , segera aku mengambil buah anggur dari atas meja segera aku bawa menjuju kamar ibuku. Ibu beberapa waktu ini tidak pernah meninggalkan kamarnya, karena menderita sakit. Jangankan meninggalkan kamar , untuk bangkit duduk saja tidak mampu.
Setelah ketuk pintu dan mengucap salam aku segera masuk kamar ibuku. Ibu tersenyum menyambut kedatanganku, walau raut wajahnya tampak kuyu.
“ Kok sudah pulang nak?” ibu bertanya kepadaku.
“ Iya bu, ini bulan puasa , kami pulang lebih awal” aku menjelaskan, mengapa aku pulang lebih cepat.
“ Ooo begitu” ibuku maklum
“Bu aku bawa buah anggur, ibu suka? Kataku sambil menunjukkan anggur yang barusan aku beli pada ibuku. Ibuku memandangi buah anggur yang aku pegang, tampaknya dia suka.
“ Ibu mau aku suapi” Tanyaku padanya. Dan ibuku menggangguk.
Setelah menyandarkan posisi duduk ibuku,mulailah aku menyuapi ibuku dengan buah anggur yang aku beli tadi. Sambil bercerita aku menyuapi ibuku. Karena saking asyiknya bercengkerama dengan ibuku, tak terasa sambil aku menyuapi ibuku, aku juga ikut makan buah anggur, sampai makan beberapa butir buah. Aku melihat perubahan wajah ibu, aku tidak mengerti , mengapa?
“Kenapa bu?” tanyaku pada ibuku.
“Apa kamu tidak puasa?” Tanya ibu padaku dengan suara yang lirih.
“Puasa Bu” Jawabku mantab.
“Kenapa kamu ikut makan” Tanya ibuku lagi.
“MasyaAlloh…..aku lupa Bu”. Seruku , begitu aku menyadari kealpaanku. Rupanya saking asyiknya aku mennyuapi ibuku, aku juga ikut makan buah anggur itu.
Ibuku tersenyum melihat aku yang salah tingkah karena lupa ikut makan anggur saat sedang berpuasa.
Tulisan ini untuk mengenang almarhumah ibuku yang telah menghadap kepada Rabbnya.
lupa adalah anugerah Pak De :)
ReplyDelete# keluarga yang harmonis :)
Wah rezeki tuh mas hehehe :D
ReplyDeletehehe saya juga pernah ngalamin, pas lagi cape minum segelas air nikmat bener deh
ReplyDeleteLupa membawa berkah ya De :)
ReplyDeleteDan Almarhumah sedang tersenyum pula pada anaknya.. di sana.
Kalau lupa seperti itu namanya rezeki :)
ReplyDeletelupa kayak lagunya kuburan band ,asal jangan ketwerusan lupa ya pakde
ReplyDeleteal fatehah buat ibu, semoga damai di sana
ReplyDeletesemoga ibu lekas sembuh ya
ReplyDeleteya Alloh ternyata ibu sudah tiada ya, inna lillah
Deletenamanya saja lupa
ReplyDeletebiasanya awal2 puasa terjadinya
Manusia memang tidak bisa dijauhkan dengan yang namanya Lupa :) salam kenal pak, artikel yang sangat menarik sekali :)
ReplyDeletejangan cepat kupa gan ,,,,
ReplyDeleteenak lupa ..hehehe
ReplyDeletekan dapt rejeki gan
masya allah pakde taat sekali pada orangtua, semoga doa anak sholeh sampai pada orangtua
ReplyDeleteAamiin..
Deletelupa adalah suatu kelemahan manusia hehe
ReplyDeleterizki dari lupa,hahaha
ReplyDeletelupa itu gak apa2 pak de ,aku lbh gawat masak aku mau ambil sapu sampe didapur lupa , sambil pegang jidat mau ambil apa ya ......... balik lagi kedepan eee ingat lagi ...oh sapu....kasihan kan pak de
ReplyDelete