Pagi-pagi buta Cak Kober dikejutkan suara rebut-ribut di sebelah rumahnya. Cak Kober penasaran dengan apa yang terjadi. Segeralah dia keluar rumah. Ternyta di sana sudah banyak orang yang berkerumun. Entah apa yang terjadi, karena semua tampak bergerombol. Cak Kober segera mendekat pada kerumunan orang tersebut.
“Ada apa Ning” Tanya Cak Kober pada seorang wanita di dekatnya.
“Anu Cak, Ning Waroh bertengkar sama Ning Jum” jawab wanita itu
“Kenapa?” Tanya Cak Kober lagi
“Tembelek lentung, Cak” jawab wanita itu.
“Tembelek lentung?” Tanya Cak Kober, masih belum mengerti.
“Iya, Cak “ Jawb wanita itu menegaskan.
“Tahi ayam kok diributkan?” Tanya Cak Kober.
“Bagaimana gak ribut Cak, lha wong pagi-pagi ayam Ning Waroh sudah nangkring di jemuran Ning Jum, kemudian tahi ayamnya mengenai jemuran Ning Jum. Bayangin saja sudah capek-capek sehabis subuh nyuci pakaian, ehh… kena tembelek lentung. Apa gak getem-getem? Terang wanita itu.
“Karena itulah Ning, kalau kita memelihara binatang ternak atau binatang piaraan di kampung, binatang kita itu harus dikandangkan agar tidak berkeliaran, dan kotorannya juga harus kita bersihkan setiap hari agar tidak mengganggu tetangga atau orang lain, Nah kalau sudah begini bagaimana, ribut kan” kata Cak Kober.
“Benar Cak, tapi memang Ning Waroh itu ndableg kok, sebenarnya sudah beberapa kali diingatkan tetangganya , tapi tidak pernah dihiraukan”. Terang wanita itu
Tidak lama kemudian ketua RT datang untuk melerai kedua wanita yang bertengkar tadi. Ning Waroh dan Ning Jum kemudian di bawa ke kantor staf RT. Sedang Cak Kober sendiri kemudian pulang .
sukses deh si ayam memprovokasi keributan....gara-gara tahi secuil......memang jadi besaar...
ReplyDeleteKisah di atas merupakan salah satu contoh kejadian yang sering terjadi di masyarakat, ternak yang dimiliki telah mengganggu hak-hak tetangga kalau ditegur tidak mau berarti orang itu egoismenya terlalu tinggi, cocoknya dia seharusnya hidup sendirian ditengah hutan ya Pak
ReplyDeletesalah satu nilai yang terkandung dari cerita ini adalah sesuatu yang kecil menjadi sebuah peristiwa besar atau besar misal: perkara pencurian sandal jepit, pencurioan buah asam, pencurian kapas yang dilakukan dengan tidak sengaja tenyata membawa dampak yang luar biasa
ReplyDeleteterus terang saja sepertinya saya juga marah kalau hasil jemuran saya ken tahi ayam tetangga, tapi apaboleh buat kalo sudah terjadi.
ReplyDeletebagaimanapun wujudnya yang namanya tembelek alias telek langsung terkesan membuat masalah, dan masalah perlu segera disingkirkan. Demikian masalah di negeri ini ya Pak Dhe .
ReplyDeleteayamnya tuh pembuat masalah. udah tahu ada jamban di rumah majikannya, eh. masih aja buang kotoran di rumah orang, wkwkwkwkk
ReplyDeleteDalem banget Pak Dhe arti yang tersirat. Apa kabar pak Dhe. Semoga dalam leadaan sehat wal afiat beserta keluarga.
ReplyDeleteSukses selalu
Salam
Ejawantah's Blog
Pagi-pagi ternyata gara-gara tembelek lentung juga saya juga terpeleset nih pak
ReplyDeleteharusnya kasih pengumuman ayam dilarang nelek
ReplyDeleteatau telek dilarang bau
atau bau dilarang telek
halah...
Nggak sakit tapi koq bilang "aduh...aduh". itu apa hayo... jawabnya ngidak telek lencung (bahasa pacitan pak dhe). Kisahnya bagus pakdhe, ada pesan moral tersembunyi.
ReplyDeleteoalah, ribut gara2 tembelek tho..hahaha
ReplyDeleteIlustrasinya mearik Pak...Nice...
ReplyDeleteBalik malih nggih Pak dhe, tembelek sengaja diributkan kayaknya, untuk menutup telethong yg lebih berbau
ReplyDeleteSelamat pagi pak
ReplyDeletelama nggak berkunjung
silaturrahmi pakde
ReplyDeletebagaimana kabarnya
Wah rame nih jadi ribut..heheheheheheeh
ReplyDeleteDitunggu nih artikel lainnya...
ReplyDeletehahahahaha aya aya wae pakde
ReplyDelete